Masih Belum Sadar Akan Bahaya Covid-19


 

Masih Belum Sadar Akan Bahaya Covid-19

Filtra Sahara Nayarana

Semester III

Dosen : Amelia Haryanti SH. MH

Program Studi : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Universitas Pamulang

 

Pada kisaran awal Maret 2020 negara-negara lain termasuk indonesia digemparkan dengan penyakit berbahaya yakni covid-19 atau Corona virus. Corona virus ini diketahui terjadi di Wuhan China hingga akhirnya menyebar ke negara-negara lain termasuk pula Indonesia.

Usaha dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran yakni dengan pembatasan berskala besar hingga terjadi lockdown di sejumlah negara-negara.

Indonesia menjadi salah satu yang terdampak akan penyakit Corona virus ini, banyak sekali yang terdampak atau yang terkena dampak dari kejadian ini. Salah satunya pemberhentian  pegawai kantoran karena kantor mengalami kerugian yang lumayan besar sehingga tidak bisa membayar para karyawannya, dan siswa maupun mahasiswa juga belum boleh melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah karena itu bisa  mengakibatkan kerumunan yang nantinya akan sangat bahaya sekali.

Dari sini kita diperintahkan oleh pemerintah bahwasanya jangan melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang atau berkerumun, keluar rumah menggunakan masker dan selalu cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktifitas, juga selalu menjaga kesehatan agar imun selalu tetap terjaga.

Namun sayangnya masih banyak yang belum menyadari akan bahayanya covid-19, masih banyak anak remaja yang masih saja bepergian ke suatu tempat untuk sekadar minum kopi dan mengobrol ria tanpa mengindahkan peraturan pemerintah yang tidak boleh berkerumun. Banyaknya yang kurang sadar juga memakai masker saat diluar rumah itu juga hal sepele namun itu bisa berakibat fatal jika tidak mengindahkan peraturan yang sudah diberikan.

Mungkin mereka berpikir bahwa, 'di rumah berbulan-bulan tidak keluar rumah atau bosen di rumah aja keluar buat nongki gak masalah kali' tetapi perlu kalian tahu, bahwa itu sangatlah berbahaya. Bisa saja anda tertular oleh orang tanpa gejala di sekitar tempat nongkrong atau bisa saja teman anda sendiri. Kita tidak pernah tahu! Sebab virus tersebut tidak bisa terlihat.

Karena corona virus ini memang nyata adanya dan sudah banyak sekali kasus orang tanpa gejala, orang positif Corona sampai dengan kasus pasien Corona yang meninggal dunia. Mengerikan sekali bukan? Maka dari itu kita sebagai remaja hendaknya bisa memahami bahwa masalah yang dihadapi saat ini ialah berbahaya, apalagi belum lama ini pemerintah mengatakan bahwa cluster terbesar ada di Mall-mall, kantor dan tempat-tempat kerumunan. 

Melakukan kegiatan di rumah saja selama berbulan-bulan memang membosankan tetapi anda bisa saja berkreasi agar tidak bosan.

Bagaimana seharusnya peran masyarakat sekitar untuk memutus mata rantai penyebaran?

Sebenarnya jika pemerintahnya tegas dan rakyatnya tidak ngeyel atau patuh apa yang disampaikan dengan tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting sangat dan memakai masker saat bepergian serta menerapkan social distancing maka ini bisa saja mengurangi resiko penyebaran virus tersebut. Seharusnya pemerintah dan juga rakyatnya bekerja sama saling gotong royong untuk bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini.  pemerintah meliburkan siswa maupun mahasiswa dari kegiatan belajar mengajar tatap muka itu karena agar tidak terjadi kerumunan, maka digantilah dengan online learning. tetapi kebanyakan mereka yang malah keluar rumah untuk nongkrong di suatu tempat dengan teman-temannya padahal itu bahayanya sangat besar sekali.

 

Apa sanksi yang pantas diberikan oleh remaja yang masih melakukan kegiatan berkerumun ?

Yakni bisa dengan cara memberikan denda ataupun Sanksi hukuman sesuai dengan peraturan yang diberikan pemerintah.

Selain itu harus ada kesadaran dari semua warga Indonesia akan bahayanya Corona virus ini, karena jika patuh atau mengikuti anjuran pemerintah maka itu bisa membantu setidaknya mengurangi penyebaran kasus positif Corona.

Berdasarkan kasus yang saya ambil dimana di sebuah tongkrongan atau kedai kopi saya mencoba bertanya kepada salah satu pengunjung yang datang, "dalam saat kondisi seperti ini mengapa anda tetap berkerumun padahal sudah di wanti-wanti oleh pemerintah bahwasanya kita harus mengikuti protokol kesehatan, dan keluar rumah jika penting" lalu mereka menjawab " selama berbulan-bulan di rumah aja rasanya sangat bosan dan tidak ada salahnya jika sesekali keluar untuk sekadar minum kopi" ucap seorang pemuda bernama Dika.

Dari kasus ini mereka  masih tidak mengindahkan peraturan dari pemerintah, padahal cluster terbanyak penyebab covid-19 ialah tempat tongkrongan. Bukan hanya satu orang saja yang menjawab bahwa 'di rumah saja dengan tidak melakukan kegiatan seperti semula sangat membosankan' tapi banyak.

Padahal hasil menunjukkan bahwa orang yang terjangkit virus ini semakin meningkat begitu pesat, maka dari itu langkah apa yang seharusnya kita ambil? Yakni dengan memberitahu bahwa tidak keluar rumah jika urgent.

Tetap jaga kesehatan dan selalu ikuti protokol kesehatan.

Komentar