Gambaran Wajah Baru Ibu Kota Indonesia
Kartika
Safitri
Semester
III
Dosen :
Amelia Haryanti SH.MH
Program
Studi : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Gambaran
Wajah Baru Ibu Kota Indonesia
Pemindahan Ibu Kota Indonesia dari jakarta ke lokasi
lainya bukan hal baru lagi pasalnya rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia sudah
dibahas sejak era pemerintahan Presiden Soekarno hingga Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dan baru terealisasikan pada pemerintahan Joko Widodo. Banyak faktor yang membuat ide pemenidahan Ibu Kota ini
disetujui salah satu faktornya adalah masalah lingkungan dan overpopulasi
dijakarta meskipun banyak juga pihak yang menentang adanya renacana tersebut
karna nantinya akan memberikan dampak yang nagatif bagi kawasan yang akan
dijadikan Pusat Politik dan Administrasi yang baru .
Wilayah yang akan dijadikan sebagai pengganti Ibu
Kota Indonesia adalah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara alasan
menjadikan kota tersebut pilihan pengganti Ibu Kota Indonesia adalah loaksinya
yang sangat srategis dan minim becana alam selain itu kota tersebut juga
berdekatan dengan kota Samarinda dan Balikpapan.Banyak nya penolakan terkait
rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia juga dikaitka dengan letak kota tersebut
meskipun secara Administrasi kota tersebut strategis namun banyak yang
menyanngkan hal tersebut karna nanti nya akan banyak menggunakan lahan hutan
yang seharusnya bisa dilestarikan untuk keberlangsungan hidup manusia seperti
kita ketahui Kalimantan memang masih banyak sekali lahan hutan yang didalamya
terdapat banyak spesies tumbuhan dan hewan endemik Indonesia.
Banyak pihak yang menghawatirkan jika lahan hutan digusur dan dibangun pusat
Pemerintahan maka akan ada banyak spesies tumbuhan dan hewan endemik Indonesia
yang kehilangan tempat tinggal belum lagi masyarakat sekitar yang banyak juga
memanfaatkan lahan hutan untuk mata pencaharian mereka.
Banyak juga dari kalangan politis Indonesia yang
mengkriti kebijakan pemindahan Ibu Kota Jakarta ke Kalimantan,ada yang
mempertanyakan proes pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan
adalah tindakan yang nantinya akan meninggalkan masalah seperti macet dan
banjir di jakarta seharusnya ada solusi lain dengan tidak melakukan pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta.
Tak mau ketinggalan beragumen Greenpeace Indonesia
juga mengkomentari rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia kekalimantan mereka
berpendapat bahwa rencana pemindahan tersebut dapat mengancam kerusakan hutan
di kalimantan perlu diketahui hutan dikalimantan sudah dinobatkan sebagai
“paru-paru dunia” .Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat juga ambil bicara
beliau menyebutkan luas lahan yang nantinya akan digunakan sebagai Ibu Kota
baru sangat banyak luas atau terlalu
boros bahkan berdasarkan hasil survei dari lembaga Survei KedaiKOPI pada bulan
Agustus 2019 lalu terdapat 95,7% koresponden dari daerah Jakarta menolak
pemindahan Ibu Kota Indonesia ke kalimantan Timur.
Dengan keadaan
Indonesia saat ini yang tengah dilanda pandemi virus CORONA namun rencana
pemindahan Ibu Kota Indonesia tetap dilanjutkan walaupun sebagian besar
anggaran digunakan untuk penanganan
virus CORONA.Hal yang akan terus dilanjutkan adalah memfokuskan kegiatan
pengkajian dan persiapan sebelum pembangunan sedangkan pembangunan
infrastruktur masih terus berlangsung.
Sedangkan dalam pengumuman pada tanggal 26 Agustus
2019,Presiden menyebutkan akan merancang Undang-Undang mengenai pemindahan Ibu
Kota Indonesia agar disetujui oleh DEWAN PERWAKILAN RAKYAT.Pemindahan akan
dilakukan secara bertahap pada tahun 2024 dimana nantinya Ibu Kota Indonesia
yang baru tidak akan dipimpin oleh Gubernur melaikan akan dipimpin oleh Kepala
Badan Otorita.
Pro dan Kontra mengenai pemindahan Ibu Kota
Indonesia ke Kalimantan timur memang tidak bisa dielakkan beberapa argumen
tentang penolakan pemindahan Ibu Kota seperti yang dikemukan oleh beberapa
politis diatas tadi bahkan kelompok pecinta alam pun ikut mengkritisi mungkin
hanya sebagian kecil dari banyak nya pendapat penolakan masyarakat terhadap
pemindahan Ibu Kota Indonesia terlebih dengan keadaan pandemi saat ini.
Dimana seharunya pemerintah lebih lagi memfokuskan
untuk memulihkan Indonesia dari pandemi Virus CORONA,pembangunan yang harus
diperhitungkan apakah nantinya merugikan lingkungan sekitar atau tidak
bagaimana dampak pembangunan Ibu Kota Indonesia yang baru terhadap pemerintahan
daerah terlebih kalimantan timur nanti nya posisi Gubernur akan diganti
bagaimana dampaknya terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah ada sebelumnya
apakah akan tetap sama saat sebelum Ibu Kota Indonesia pindah atau berbeda
karna tidak dipimpin lagi oleh seorang Gubernur.
Kesiapan Masyarakat yang tinggal di Ibu Kota
Indonesia yang baru juga mesti dipikirkan karna suasana yang pastinya nanti
akan berbeda setelah Ibu Kota pindah akan ada mobilitas perekonomian yang
sangat sibuk dan cepat maka masyarakat juga harus diberikan pengarahan agar
tidak tertinggal dengan mobilitas perekonomian ketika pusat Pemrerintahan
pindah maka akan ada banyak sektor-sektor yang ikut berpindah mempersiapkan
masyarkat untuk menyambut mobilitas perekonomian di Ibu Kota baru adalah
tanggung jawab pemerintah daerah dimana saat ini otonomi daerah dipegang oleh
masing-masing kepala daeraah peran pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk
menunjang rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia.
Nanti nya masyarakat harus mau terlibat dengan kesibukan Ibu Kota baru
Indonesia perubahan yang signifikan pasti lah akan terasa sektor industri,ekonomi,sosial,budaya
akan sangat jauh berbeda dengan yang dulu dimana masih bergantung dengan
otonomi daerah atau kebijakan dari pemerintahan daerah saja.
Misalnya saja dari sektor Industri akan ada banyak
perusahaan-perusahaan baru yang akan masuk kewilayah Ibu Kota baru Indonesia
pembangunan pabrik-pabrik baru,pembutuhan tenaga kerja,dan tentunya juga akan
timbul masalah baru seperti hal nya kota jakarta maka aka terjadi polusi udara
yang berlebihan akibat dari kawasan Industri,dan juga permasalahan lainya
seperti limbah akhir pabrik yang juga pastinya nanti akan menjadi masalah bagi
masyarakat sekitar.
Sektor ekonomi pasti akan sangat melesat dengan
cepat berubah drastis dimana perekonomian diIbu Kota Baru nantinya tidak akan
bergantung lagi dengan otonomi daerah semua kegiatan perekonomian akan dibawah
komanda pemerintah pusat ini lah mengapa pentingnya pemerintah daerah saat ini
mempersiapakan masyarakatnya untuk siap menghadapi perubahan yang dibawa oleh
Ibu Kota Baru agar masyarakat sekitar tidak tertinggal dengan pendatang dari
daerah lain karna pasti banyak yang akan datang ke Ibu Kota Baru Indonesia.
Sektor budaya juga tak akan ketinggalan karna perpindaha
berarti akan ada sesuatu baru yang akan datang dan menggantikan yang lama
budaya masyarakat setempat mau tidak mau nanti nya akan tergantikan dengan
orang-orang baru yang datang untuk merantau di Ibu Kota Baru Indonesia
pemindahan kerja pasti akan terjadi karna perpindahan Ibu Kota.
Wajah baru Indonesia akan kembali terbentuk dengan
mengikuti bagaimana pola masyarakat sekitar dapat beradaptasi dengan baik karna pasti tidak
mudah untuk masyarakat bisa menerima bahwa kota yang dulu mereka tinggali akan
menjadi kota super sibuk dengan urusan-urusan negara yang nantinya akan
berpindah kekota mereka mungkin saja macet dan banjir yang saat ini terjadi di
Ibu Kota Jakarta bisa saja nanti terjadi di Ibu Kota Baru Indonesia yaitu
kalimantan timur akan banyak lahan hutan yang akan digunakan untuk pembangunuan
infrastruktur umum yang nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat dan sebagai
salah satu penunjang agar kota tersebut berkembang dangan baik melalui
pembangunan-pembangunan yang terus dilakukan karna semua pembangunan akan
dimulai dari 0 Wajah Ibu Kota Baru dengan yang lama pasti akan berbeda bahkan
pemerintah sudah mengadakan sayembara untuk membuat desain Ibu Kota Indonesia
yang baru.
Tak tanggung-tanggung melalui Kementrian PUPR
sayembara desain Ibu Kota Baru Indonesia berhadiah total 5 Miliar yang
dilaksanakan pada oktober hingga desember 2019 lalu.
Komentar